Sebarang copy, pemindahan maklumat, tukar dalam apa-apa bentuk sama ada elektronik,gambar,rakaman dan sebagainya tanpa kebenaran daripada admin adalah HALAL.Ilmu itu hak Allah.

Sunday, May 29, 2011

Kata-kata mutiara ISLAM

 Islam tentang kalbu cinta dan kehidupam islami dikala hati dalam kegelisahan dan kata mutiara islam yang begitu mendalam di hati Kumpulan kata-kata mutiara islami yang saya kumpulkan dari berbagai sumber, semoga dapat menjadi insfirasi dan motivasi juga dapat menambah pembendaharaan kosa kata kita semua, khususnya buat saya pribadi mudah2an dapat menjadi penyejuk hati yang kekeringan akan sebuah ilmu.Kata kata mutiara islam tentang kalbu cinta dan kehidupam islami dikala hati dalam kegelisahan dan kata mutiara islam yang begitu mendalam di hati Kata kata Mutiara Islam
* Perbanyaklah kamu mengingat mati, karena hal itu bisa membersihkan dosa dan menyebabkan kamu zuhud atau tidak cinta kepada dunia.(Rasulullah) Kata kata Mutiara Islam
* Keluarlah dari dirimu dan serahkanlah semuanya pada Allah, lalu penuhi hatimu dengan Allah. Patuhilah kepada perintahNya, dan larikanlah dirimu dari laranganNya, supaya nafsu badaniahmu tidak memasuki hatimu, setelah itu keluar, untuk membuang nafsu-nafsu badaniah dari hatimu, kamu harus berjuang dan jangan menyerah kepadanya dalam keadaan bgaimanapun juga dan dalam tempo kapanpun juga.(Syekh Abdul Qodir al-Jaelani) Kata kata Mutiara Islam
* Berteman dengan orang bodoh yang tidak mengikuti ajakan hawa nafsunya adalah lebih baik bagi kalian, daripada berteman dengan orang alim tapi selalu suka terhadap hawa nafsunya.(Ibnu Attailllah as Sakandari)
* Orang yang suka berkata jujur akan mendapatkan 3 hal, yaitu : KEPERCAYAN, CINTA dan RASA HORMAT (Sayidina Ali bin Abi Thalib)
* Ketahuilah bahwa sabar, jika dipandang dalam permasalahan seseorang adalah ibarat kepala dari suatu tubuh. Jika kepalanya hilang maka keseluruhan tubuh itu akan membusuk. Sama halnya, jika kesabaran hilang, maka seluruh permasalahan akan rusak. (Sayidina Ali bin Abi Thalib) Kata kata Mutiara Islam
* Kejahatan yang dibalas dengan kejahatan pula adalah sebuah akhlaq ular, dan kalau kebajikan dibalas dengan kejahatan itulah akhlaq buaya, lalu bila kebajikan dibalas dengan kebajkan adalah akhlaq anjing, tetapi kalau kejahatan dibalas dengan kebajikan itulah akhlaq manusia.(Nasirin) Kata kata Mutiara Islam
* Ilmu itu lebih baik daripada harta. Ilmu akan menjaga engkau dan engkau menjaga harta. Ilmu itu penghukum (hakim) sedangkan harta terhukum. Kalau harta itu akan berkurang apabila dibelanjakan, tetapi ilmu akan bertambah apabila dibelanjakan.(Sayidina Ali bin Abi Thalib) Kata kata Mutiara Islam
* Sabar memiliki dua sisi, sisi yang satu adalah sabar, sisi yang lain adalah bersyukur kepada Allah. (Ibnu Mas’ud)
* Takutlah kamu akan perbuatan dosa di saat sendirian, di saat inilah saksimu adalah juga hakimmu. (Ali bin Abi Thalib)
* Orang yang paling aku sukai adalah dia yang menunjukkan kesalahanku.(Umar bin Khattab)
* Niat adalah ukuran dalam menilai benarnya suatu perbuatan, oleh karenanya, ketika niatnya benar, maka perbuatan itu benar, dan jika niatnya buruk, maka perbuatan itu buruk. (Imam An Nawawi) Kata kata Mutiara Islam
* Aku mengamati semua sahabat, dan tidak menemukan sahabat yang lebih baik daripada menjaga lidah. Saya memikirkan tentang semua pakaian, tetapi tidak menemukan pakaian yang lebih baik daripada takwa. Aku merenungkan tentang segala jenis amal baik, namun tidak mendapatkan yang lebih baik daripada memberi nasihat baik. Aku mencari segala bentuk rezki, tapi tidak menemukan rezki yang lebih baik daripada sabar. (Umar bin Kattab) Kata kata Mutiara Islam
* Dia yang menciptakan mata nyamuk adalah Dzat yang menciptakan matahari.(Bediuzzaman Said Nursi) Kata kata Mutiara Islam
* Penderitaan jiwa mengarahkan keburukan. Putus asa adalah sumber kesesatan; dan kegelapan hati, pangkal penderitaan jiwa.(Bediuzzaman Said Nursi) Kata kata Mutiara Islam
* Kebersamaan dalam suatu masyarakat menghasilkan ketenangan dalam segala kegiatan masyarakat itu, sedangkan saling bermusuhan menyebabkan seluruh kegiatan itu mandeg.(Bediuzzaman Said Nursi)
* Menghidupkan kembali agama berarti menghidupkan suatu bangsa. Hidupnya agama berarti cahaya kehidupan.(Bediuzzaman Said Nur)
* Orang yang terkaya adalah orang yang menerima pembagian (taqdir) dari Allah dengan senang hati.(Ali bin Husein)
*Kata kata Mutiara Islam
* Seseorang yang melihat kebaikan dalam berbagai hal berarti memiliki pikiran yang baik. Dan seseoran yang memiliki pikiran yang baik mendapatkan kenikmatan dari hidup.(Bediuzzaman Said Nur)
* Pangkal dai semua kebaikan di dunia maupun di akhirat adalah taqwa kepada Allah.(Abu Sualeman Addarani) Kata kata Mutiara Islam
◠◡◠ ♥ I ℒℴνℯ ALLAH ♥ ◠◡◠
♥░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░♥ ♥░░░░░░░░░░░░░░░░░▌║▐░░░░░░▀▀░░░░░♥ ♥░░░░░░░░░░░░░░░░░▀▀▀░░░░░░░░░░░░░♥ ♥░░░░░░░░░░████░░░██░░██░░░██░░░░░♥ ♥░░░░░░░░░██░██░░░██░░██░░░██░░░░░♥ ♥░░░░░░░░██░░██░░░██░░██░░░██░░░░░♥ ♥░░░░░░░███████░░░██░░██░░░██░░░░░♥ ♥░░░░░░░░░░░░███████████░░░██░░░░░♥ ♥░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░♥
 
RESEPI PENGHAPUS DOSA DAN PENYEMBUH PENYAKIT HATI.
#Ambil akar pohon kefakiran dan kerendahan hati.
#Rendam kedua akar tersebut kedalam panci taubatan nashuha.
#Tumbuk dan haluskan keduanya dengan lesung Ridho.
#Saringlah dengan saringan Qona"ah.
#Kemudian masukkan dalam mangkuk Taqwa.
Ya Allah, Bila hati kami kotor, sucikanlah. Bila hati terluka perih, sembuhkanlah. Ubahlah kesedihan siapapun menjadi kebahagiaan, ubahlah setiap air mata yang mengalir menjadi karuniaMu dalam hidup kami. Berikanlah kami kekuatan untuk membalas kebencian dengan senyuman. Ya Allah, sayangilah kami & berkahilah apa yg telah Engkau anugerahkan kpd kami dg menjauhkannya dari segala penderitaan..
Rasulullah SAW, bersabda;
“Dua hal yang Allah percepat siksanya di Dunia; kezholiman dan durhaka kepada kedua orang tua” (H.R. Tabarani)
Yakin pd Allah bukanlah mengharapkn terkabul harapannya. Yakin pada Allah adalah meletakkan keredhaan pada ketentuaNya , rasa bahagia dengan ujian walaupun perit,di situ air mata yangg menitis terasa bernilai buat menyiram api neraka .indahnya tarbiyah Allah,tersirat rahmat & hikmah.d uji kita sbagai tnda syaNya . -Semoga istiqamah dlm perjuangan-
لا إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ سُبْحانَكَ إِنّى كُنْتُ مِنَ الظَّالِمينَ
“Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim.”[1


 أستغفـــــــر الله العظيـــــــم الذي لا اله الا هو الحي القيـــــــوم و أتـــوب اليــــه

Tanyalah Tentang Islam,
Kerna ia hidupmu,
Fikirkan tentang islam,
Kerna ia agamamu,
Amalkan ajran islam,
...Kerna ia penentu masa depanmu,
Sayangilah islam,
Kerna ia adalah segalanya..

 Menjadi sebaik2 hamba dan khalifah,bukan semudah memetik 2 jari..itupun belum pasti boleh brbunyi..hakikat insan memang penuh dengan kekurangan,namun tidak menjadi suatu kesalahan untuk memperbaiki diri menjadi sebaik2 hamba Tuhan..teruslah untuk melangkah meski dalam kepayahan..kita kan khalifah,mengapa mesti diuji dengan perkara yang mudah..sedang kepayahan itu perkara wajib sebelum tiba di Jannah..(^_^)
BerCOUPLE ? Jika itu sudah terjadi pada diri kita,jangan dibiarkan brlarutan.Bertindaklah untuk mengubah keadaan brmula dengan mengubah jiwa,pemikiran & perasaan kita sendiri.Kita tidak mampu mengubah apa yang ada di luar diri kita tetapi kita boleh mengubah diri.Perlu kuatkn jiwa.Bagaimana?Apalagi jika bukan dengan SOLAT,ZIKIR & BERISTIQHFAR (^_^)
Hidup di dunia adalah untuk diuji.Dalam surah al-Mulk,Allah S.W.T. menegaskan bahawa tujuan Dia menguji manusia adalah menunjukkan siapa antara manusia yang terbaik amalannya.Jadi,ujian yang Allah datangkan bukan untuk mendera,tetapi mendidik manusia agar menjadi lebih baik.
 

Cinta Allah adalah cinta hakiki

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
CINTA monyet adalah asam garam yang pernah dilalui pada zaman remaja. Apabila sudah bercinta maka bermulalah episod saling merindui dan tanda seseorang itu sudah 'diserang' penyakit angau.
Untuk mendapat cinta, manusia berusaha apa saja cara tidak kira di mana dan masa asalkan sasaran cinta tercapai. Dalam mencari cinta sejati manusia, bukan hanya remaja, kadang-kadang tersasar dalam erti sebenar cinta.  Kita hanya bergelut mencari cinta manusia yang tidak bertahan lama dan hanya kadangkala bersifat lipstik. Lupa kepada cinta agung yang menjadi sumber segala cinta.
Ketika cinta disalah artikan oleh remaja maka muncullah SISI LAIN DARI CINTA,yang sebenarnya itu bukan CINTA tapi rangkaian atau siklus NAFSU syaitan yang bertopeng menjadi cinta.Cinta bukanlah nafsu, juga nafsu bukanlan cinta.
Cinta tetaplah Cinta. Dan dia tdk bisa jadi apa-apa CINTA adalah keikhlasan
yang tak dapat dibagi-bagi dan jika ingin berbicara tentang cinta maka harus merujuk pada AL-QUR'AN dan AS-SUNNAH..


Cinta Allah adalah cinta hakiki. Kemuncak segala motivasi, samudera segala bekalan dan kesudahan segala keindahan.  Cinta yang membawa kepada segala kebaikan dan berkesudahan menikmati dua syurga iaitu syurga dunia dan akhirat
Jika Allah adalah cinta segala cinta, dunia akan bertenggek di menaranya. Yang patut diusaha dengan sekuat tenaga, bagaimana hendak dapat cinta Allah.
Sebagai panduan, di sini dijelaskan beberapa faktor dan resipi bagaimana hendak mendapatkan cinta agung Allah.


Dengan membaca al-Quran serta merenung dan memahaminya. Berinteraksi dengan al-Quran sama seperti berinteraksi dengan Allah. Sebab kitab ini adalah penghubung di antara makhluk dengan pencipta-Nya.
Dalam hadis Rasulullah bersabda yang bermaksud: "Orang yang paling baik di kalangan kamu ialah yang mempelajari al-Quran dan yang mengajarnya."
Kemudian dalam keterangan lain Rasulullah menjelaskan: "Bacalah al-Quran kerana ia akan memberi syafaat (pertolongan) kepada siapa sahaja yang membacanya pada hari akhirat kelak."
Di rumah sahabat dulu, biasanya tergantung al-Quran dan pedang. Kenapa dua-dua ini digantung? Sebabnya pedang digunakan untuk pertahanan dan membuka negeri manakala al-Quran untuk membuka hati.


Sekiranya kita boleh baca akhbar dan majalah, malah menghabiskan duit untuk mengumpul gambar penyanyi takkanlah tidak ada masa sebentar untuk baca al-Quran.
Hati yang tidak dihuni dengan al-Quran akan dipenuhi kemunafikan, khayalan gangguan dan kemurungan. Maka isilah hati kita dengan ayat al-Quran.


Kisah seorang sahabat bernama Ubay yang pernah namanya disebut Allah kerana suka membaca al-Quran. Apabila Nabi beritahunya, Ubay terus menangis.  Nabi uji Ubay dengan soalan, apakah ayat al-Quran yang paling agung. Beliau menjawab: "Ayat kursi." Banyakkanlah membaca ayat ini.


Selain itu, jika hendak dapat cinta Allah seseorang itu perlu solat malam (Qiyamullail). Kita memang biasa bangun malam atau berjaga malam.  Tapi bukan untuk solat, tetapi untuk tengok bola, menonton filem, berborak serta melepak. Qiyamullail tidak semestinya bangun pada jam tiga atau empat pagi.


Cukup sekadar sembahyang dua rakaat sebelum masuk waktu Subuh sudah memadai. Ketika menonton siaran bola sepak pula, ketika perlawanan berhenti pada waktu rehat kita ambil wuduk dan bersolat sunat dua rakaat.
Antara cara yang boleh dilakukan ketika Qiyamullail ialah:
1. Berniat untuk bangun solat malam dan berdoa.
2. Jangan melakukan dosa pada siang hari sebab dosa pada waktu siang hari akan ikat rohani kita daripada bangun malam.
3. Tidurlah awal sedikit. Jika tidur jam satu atau dua pagi kemudian hendak bangun Qiyamullail memang tidak jadi.
4. Tidur sekejap waktu tengah hari.


Justeru, hendak dapat cinta Allah ialah dengan merenung ayat Allah. Merenung ayat Allah maknanya merenung kejadian yang Allah ciptakan seperti kejadian langit yang tiada bertiang tetapi boleh tertegak dengan kukuhnya.


Allah sembunyikan malam dan datangkan cerah dan siang. Bagaimana Allah jadikan kita? Besarkan kita? Kemudian usia kita menginjak remaja, akhirnya menjadi tua.


Kemudian bagaimana Allah jadikan tumbuhan nampak sama, tetapi tidak serupa? Buah rambutan nampak serupa, tetapi tidak sama.  Semua ini akan mendekatkan kita kepada Allah. Kita perlu merasa betapa lemah dan kerdilnya diri kita terhadap keagungan Allah.


Maka jika kita cinta kepada Allah maka Allah pasti akan membalas semula cinta kita.
-  Petikan: myMetro Sabtu 23 April 2011


Cinta Allah tak dapat ditukar ganti
Cinta manusia silih berganti

Cinta Allah suci tulus hingga ke mati
Cinta manusia selalu berakhir dgn benci
...
Cinta Allah menyubur ketaqwaan
Cinta manusia penuh kemungkaran

Cinta Allah tinggalkan laranganNYA
Cinta manusia meninggalkan syariatNYA

Cinta Allah menyegarkan keimanan
Cinta manusia mengikis keimanan

Cinta Allah mengorbankan nafsu
Cinta manusia mengorbankan tuhan

Cinta Allah menambahkan keimanan
Cinta manusia menambahkan kelalaian

Cinta Allah meredhoi ujian
Cinta manusia meredhoi kemaksiatan

Cinta Allah sepanjang masa
Cinta manusia sekejap ada, sekejap tiada

Cinta Allah diiringi rahmat dan kurniaan
Cinta Allah bersulam redha dan keampunan
Cinta manusia meresahkan perasaan..

TIPS JIKA SEDANG "MARAH".....

 Ada setengah2 manusia  tidak terlepas daripada perasaan marah....Kadang2 perasaan marah tu kita tidak sedar lalu memarahi kepada manusia tersebut...so ? untuk mahu mengelak dari sifat mudah marah ini,sila lihat di bawah :


Tips untuk menghilangkan marah.
Apa saja?
Di antaranya:

1. Berlindung (kepada Allah l) dari godaan syaithan yang
terlaknat, dengan mengucapkan "taawudz" yaitu ucapan:
َأَ عُوْذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْم
atau
أَ عُوْذُ بِاللَّهِ السَّمِيْعِ اُلعَلِيْمْ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْم

Hal ini sebagaimana yang diriwayatkan oleh Sulaiman bin Shard, beliau berkata, “Aku duduk bersama Nabi dan di hadapannya ada dua orang yang saling mencela, salah satu dari kedua orang tersebut telah memerah wajahnya dan urat lehernya tegang, maka

Rasulullah n bersabda:
إِنِّي لأَعْلَمُ كَلِمَةً لَوْ قَالَهَا ذَهَبَ عَنْهُ مَا يَجِدُ لَوْ قَالَ: أَعُوْذُ بِاللَّهِ مِن َالشَّيْطَانِ ذَهَبَ عَنْهُ مَا يَجِدُ
Aku mengetahui satu kalimat seandainya dia ucapkan niscaya akan
hilanglah gejolak yang ada pada dirinya, seandainya ia membaca:
أَ عُوْذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْم
(Aku berlindung pada Allah dari syaithan)
niscaya hilanglah amarah nya”.
(Mutaffaq Alaih)

2. Ajarkanlah ketika marah untuk berlatih diam dan tidak berbicara.
Karena ketika seseorang berbicara saat marah maka kemarahannya akan meledak-ledak Mengambil sikap diam ini diajarkan oleh Nabi:
إِذَا َ غَضِبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَسْكُتْ
"Apabila salah seorang di antara kalian marah maka hendaklah dia
diam!'
(Riwayat Ahmad)

3. Ajarkan pula tips dari Rasulullah yang lain ketika menghadapi marah: bersikap tenang, yaitu duduk apabila sedang berdiri, atau tidur terlentang bilamana sedang duduk.
Rasulullah n bersabda,
“Apabila salah seorang di antara kalian marah sedangkan dia berdiri
maka hendaklah dia duduk, agar kemarahannya hilang, apabila masih
belum mereda maka hendaklah dia berbaring”
(Riwayat Abu Dawud)

4. Penangkal marah yang lainnya adalah berwudlu saat sedang marah,
sebagaimana sabda Nabi n:
اَلْغَضَنُ جَمْرَةً مِنْ نَارٍ فَاطْفِؤْهَا بِالْوْ ضُوْءِ
“Marah itu adalah bara api maka padamkanlah dia dengan berwudlu”
(Riwayat Al Baihaqi)

5. Kenalakanbahwa derajat yang tinggi dan kedudukan istimewa akan diberikan kepada orang yang bisa menahan dirinya dari marah.
Rasulullah n bersabda:
Bukanlah kuat iut dengan mengalahkan musuh saat bergulat akan tetapi kuat itu adalah orang yang bisa menguasai dirinya tatkala marah”
(Mutaffaqun alaih)
Dalam riwayat lain dari Anas, beliau bercerita bahwa Nabi n
melewati sekelompok kaum yang saling bergulat, maka Rasulullah
bertanya, "Apakah ini?" Mereka menjawab, "Dia pegulat yang ulung
tidaklah seorang pun yang bergulat dengannya kecuali dia
mengalahkannya. Kemudian beliau berkata, "Tidakkah aku tunjukkan
pada kalian yang lebih orang yang lebih kuat darinya, yaitu seorang yang dizhalimi namun dia menahan kemarahannya kemudian dia mengalohkan orang yang menzhaliminya dan mengalahkan syaithon di dirinya serta mengalahkan syaithan saudaranya."
(Riwayat Al Bazzar)

6. Ajari salah satu doa agar dapat menahan kemarahan dan dari doa Nabi
أَسْأَلُكَ كَاِمَةَ اْلحَقِّ فِي الْغَضَنِ وَالَّرِضَا
"Ya Allah aku memohon kepadamu perkataan yang hak diwaktu marah dan ridha".
Demikian beberapa tips saat menghadapi kemarahan yang bisa kita ajarkan.
Semoga bermanfaat.

FOR A BETTER TOMORROW

For a better tomorrow-My favourite song

If you could change, the way that we live
What would we gain, and what we could give
What would we stand, from what would we hide
The future's within you, just look deep inside

For a better tomorrow, would you reach out your hand
Would you stretch out your arms as far as you can
If we all reach together, joining hands we can say
That a better tomorrow, depends on today

 What would we teach, and what would we learn
Who'd be left out, and who'd get a turn
Who would we praise, and who would we shame
Would we see how we're different or how we're the same

For a better tomorrow, would you reach out your hand
Would you stretch out your arms as far as you can
If we all reach together, to the world we can say
That a better tomorrow, begins with today

Reach out your hands
Reach out your arms as far as you can
If we all reach together, joining hands we can say
That a better tomorrow starts today

 For a better tomorrow, would you reach out your hand
Would you stretch out your arms as far as you can
If we all reach together, joining hands we can say
That a better tomorrow, depends on today

For a better tomorrow, would you reach out your hand
Would you stretch out your arms as far as you can
If we all reach together, to the world we can say
That a better tomorrow, begins with today

PERKARA YANG MEMBATALKAN AQIDAH

Tiga perkara membatalkan akidah
Oleh DR. ZULKIFLI MOHAMAD AL-BAKRI

IBN Jauzi berkata: “Sebahagian ulama berpendapat ayat yang sebelum ini telah dinasakhkan dengan pengecualian pada ayat ini, dan ini bukanlah dinamakan nasakh kerana pengecualian maksudnya mengeluarkan sebahagian dari semuanya yang membawa kepada takhsis.”

Sayid Qutub berkata: “Adapun orang-orang yang terus berdegil (di atas kesalahan mereka) dan tidak bertaubat sehingga peluang itu terlepas dari tangannya dan tempoh (yang diberikan Allah) telah berakhir, maka mereka akan menghadapi laknat yang diancamkan kepada mereka sebelum ini dengan huraian yang lebih terperinci dan tegas lagi.”

Benarlah firman Allah s.w.t: Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan mati di dalam keadaan kafir, mereka ditimpa laknat Allah dan laknat para malaikat dan manusia seluruhnya.

Mereka kekal di dalam laknat itu dan azab itu tidak akan diringankan dan tidak pula diberi tempoh kelonggaran. (Al-Baqarah: 161-162)

Firman Allah s.w.t: Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan mati di dalam keadaan kafir. Sesungguhnya disyaratkan mati dalam kufur kerana hukumnya mengikut bagaimana keadaan mati.

Abu al-`Aliyah berkata: “Ini pada hari kiamat di mana orang kafir didirikan kemudian Allah melaknatnya seterusnya manusia dan malaikat juga melaknatnya. Inilah yang dinukilkan oleh Imam al-Baghawi di dalam tafsirnya.”

Sebenarnya terlalu banyak perkara yang boleh membawa kepada keluarnya seseorang dari daerah keimanan kepada kufur. Disebut secara umum di sini antara sebab-sebab tersebut:

Ulama berpendapat perkara yang membatalkan akidah (aqidah) dan iman terbahagi kepada tiga:

1. Iktikad.

2. Perbuatan.

3. Perkataan.

Ulama menyebut dalam kitab masing-masing secara terperinci jenis-jenis perkara di atas yang boleh mengeluarkan daripada daerah keimanan sehingga membawa kekufuran. Secara ringkasnya seperti berikut:


1. Beriktikad adanya Tuhan yang lain selain Allah atau kuasa yang setara dengannya.

2. Beriktikad makhluk boleh memberi kuasa.

3. Percaya kepada kuasa-kuasa yang lain daripada Allah, seperti jin dan lain-lain.

4. Melakukan perbuatan ibadah seperti orang kafir, contohnya tunduk dan patuh kepada berhala dan memakai salib dan sebagainya.

5. Menghina al-Quran.

6. Menghina Rasulullah s.a.w dan sunnahnya termasuk melukis karikatur yang menjatuhkan martabat Nabi Muhammad.

7. Menganggap syariat tidak sesuai pada zaman sekarang.

8. Menganggap undang-undang Islam sudah lapuk, kejam dan zalim.

9. Merasa syak dan ragu atas kebenaran Islam.

10. Menafikan perkara yang menjadi maklum dalam agama atau perkara yang diketahui umum.


Seterusnya firman Allah s.w.t: Mereka ditimpa laknat Allah dan laknat para malaikat dan manusia seluruhnya. Ayat ini yang dimaksudkan dengan laknat tiga wajah. Pertama, mereka melaknatnya di hari akhirat. Kedua, dikehendaki dengan manusia di sini ialah di kalangan orang yang beriman seperti pendapat Ibn Mas’ud, Qatadah dan Muqatil. Ketiga, bahawa laknat daripada orang yang ramai.


Firman Allah s.w.t: Mereka kekal di dalam laknat itu dan azab itu tidak akan diringankan dan tidak pula diberi tempoh kelonggaran. Maksud kekal di dalamnya atau padanya ada dua pendapat. Pertama, kembali kepada laknat seperti pendapat Ibn Mas’ud dan Muqatil. Kedua, kembali kepada neraka.

Ayat ini tidak menyebut suatu azab yang lain dari laknat yang menyerkup mereka, malah ia menyifatkan laknat ini sebagai suatu azab yang tidak akan diringankan dari mereka dan tempoh azab itu tidak akan ditangguhkan.

Itulah azab yang mengecilkan segala azab yang lain. Itulah azab diusir, dibuang dan dilayan dengan kasar dan tiada hati yang menaruh belas kasihan, tiada mata yang memandang dengan simpati dan tiada lidah yang mengucap kata-kata hormat.

Mereka dikutuk, diusir dan dibuang oleh para hamba Allah dan oleh Tuhan sekalian hamba-Nya sama ada di bumi dan di alam al-Mala`ul-A’la. Inilah azab yang amat pedih dan amat menghinakan.

Firman Allah: Mereka kekal di dalam laknat itu dan azab itu tidak akan diringankan dan tidak pula diberi tempoh kelonggaran. Balasan itu disebabkan mereka telah menutup pintu yang terbuka itu kepada diri mereka sendiri dan membiarkan peluang itu terlepas dari tangannya dan tempoh (yang diberikan Allah) itu berakhir begitu sahaja, sedangkan mereka terus berdegil dengan sikap menyembunyikan kebenaran, memilih kekufuran dan kesesatan.

Iktibar dan pengajaran ayat:

1. Kebahagiaan yang hakiki ialah mati dalam husnu al-Khatimah apatah lagi diakhiri dengan kalimah tauhid.

2. Laknat yang datang daripada Allah, para malaikat dan manusia seluruhnya menjadi dalil ia termasuk dalam dosa besar.

3. Beriman dengan hari balasan seperti adanya azab neraka adalah benar.

SHARING HADITS

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ صَخْر رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ : مَا نَهَيْتُكُمْ عَنْهُ فَاجْتَنِبُوْهُ، وَمَا أَمَرْتُكُمْ بِهِ فَأْتُوا مِنْهُ مَا اسْتَطَعْتُمْ، فَإِنَّمَا أَهْلَكَ الَّذِيْنَ مَنْ قَبْلَكُمْ كَثْرَةُ مَسَائِلِهِمْ وَاخْتِلاَفُهُمْ عَلَى أَنْبِيَائِهِمْ .
[رواه البخاري ومسلم]

Terjemah hadits / ترجمة الحديث :
Dari Abu Hurairah Abdurrahman bin Sakhr radhiallahuanhu dia berkata : Saya mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : Apa yang aku larang hendaklah kalian menghindarinya dan apa yang aku perintahkan maka hendaklah kalian laksanakan semampu kalian. Sesungguhnya kehancuran orang-orang sebelum kalian adalah karena banyaknya pertanyaan mereka (yang tidak berguna) dan penentangan mereka terhadap nabi-nabi mereka.
(Bukhori dan Muslim)

Pelajaran :
1.     Wajibnya menghindari semua apa yang dilarang oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam.
2.     Siapa yang tidak mampu melakukan perbuatan yang diperintahkan secara keseluruhan dan dia hanya mampu sebagiannya saja maka dia hendaknya melaksanakan apa yang dia mampu laksanakan.
3.     Allah tidak akan membebankan kepada seseorang kecuali sesuai dengan kadar kemampuannya.
4.     Perkara yang mudah tidak gugur karena perkara yang sulit.
5.     Menolak keburukan lebih diutamakan dari mendatangkan kemaslahatan.
6.     Larangan untuk saling bertikai dan anjuran untuk bersatu dan bersepakat.
7.     Wajib mengikuti Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam, ta’at dan menempuh jalan keselamatan dan kesuksesan.
8.     Al Hafiz berkata : Dalam hadits ini terdapat isyarat untuk menyibukkan diri dengan perkara yang lebih penting yang dibutuhkan saat itu ketimbang perkara yang saat tersebut belum dibutuhkan.

Kawan ?

KAWAN
bkn
"1"
Tp
Bjuta,
Bkn Utk
Dguna
Tp Utk
Djaga,
Bkn Utk
Dmusuhi
Tp Utk
Dsyangi,
Bkn Utk Smentara
Tp Utk
Slmanya,
Bkn Utk
Dlupa
Tp Utk
Dingati,
Bkn Utk
Dtnggalkn
Tp Utk
Drndui,
Bkn Hnya
Dcni
Tp
Dmna2,
Bkn
Stkt ini
Tp Hgga
Hjung NYAWA..
Ya Allah,
sentuhlah hati shbtku ini disaat dia jauh driMU,.
Peluklah hatinya saat dia m'cintai sesiapa lbih driMU,peliharalah imannya slalu Ya Allah..Amin..
Wahai shbt,akn ku b'jnji"Jika smlm aku adalh shbtmu,ari ini aku msih lgi sbgai shbtmu n slamanya aku adlh shbtmu !

IMAN

Iman...
Tak selalu dibawah
Tak selamanya di atas

Saat ia naik
Dari dasar bumi
Bisa membelah angkasa
Hingga ke langit tujuh
Menemu Allah

Saat ia turun
Terluang liang lahad sekalipun
Tak bisa melontarkan keluar
Dari segenap kemuliaan

Iman....
Tak selalunya lemah
Tak selamanya kental
Tak sentiasa suci
Terkadang terkalang dosa jua

Iman bukanlah kekal
Apabila dapat dimiliki
Manisnya terasa sampai ke pangkal hati
Saat terasa kehilangannya
Segenap jiwa hilang pedomannya

Andai bisa digarinya
Pasti tiada yang kenal dosa
Pasti takkan dinilai akan syurga neraka
Pasti semua takkan berusaha
Mencari sebenar-benar cinta
Atau meratap hiba
Saat jiwa dilembah hina
Meminta-minta agar ujudnya cinta
Biarpun iman sebesar hama

Allah permudah jalan ke syurga bagi pencinta ilmu

ISLAM meletakkan ilmu di tempat tertinggi dalam kehidupan manusia. Ini terbukti dengan penurunan wahyu pertama iaitu arahan, ‘Bacalah!’.
Ibnu Kathir menerangkan, ayat itu adalah rahmat Allah kepada hamba-Nya, sekali gus menjadi nikmat pertama diberikan kepada manusia. Dalam ayat itu termuat peringatan mengenai kejadian manusia yang berasal daripada segumpal darah.

Antara kemurahan Allah juga, manusia diajar ilmu yang tidak diketahui mereka. Allah memuliakan hamba-Nya dengan ilmu yang diberikan. Inilah antara sebab mengapa Nabi Adam lebih mulia daripada malaikat.
Ada kala ilmu itu berada dalam fikiran, secara lisan dan juga penulisan. Memperoleh ilmu melalui akal, lisan dan tulisan adalah perkara yang harus dalam pemerolehan ilmu.
Oleh itu, Allah berfirman yang bermaksud: “Bacalah dengan nama Tuhanmu yang Maha Pemurah. Yang mengajar manusia dengan kalam. Dia mengajar manusia kepada apa yang mereka tidak tahu.” (Surah al-Alaq, ayat 3-5)
Dalam Sunan A-Darimi, bab Min Rukhsatil Kitabil Ilm dinyatakan: “Ikatlah ilmu itu dengan tulisan.” Kemudian disebut juga: “Sesiapa yang mengamalkan apa yang diketahuinya, Allah akan mewariskan apa yang mereka tidak tahu sebelumnya.”
Selain itu, banyak hadis yang direkodkan daripada Nabi Muhammad SAW mengenai kepentingan dan keutamaan ilmu. Daripada Anas bin Malik, katanya Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud: “Menuntut ilmu adalah satu fardu yang wajib atas tiap seorang Islam.” (Hadis riwayat Ibnu Majah)
Sabda Rasulullah SAW yang bermaksud: “Sesiapa yang memasuki sesuatu jalan bagi menuntut ilmu, Allah akan mudah kepadanya jalan ke syurga.” (Hadis riwayat Muslim)
Ketinggian dan kepentingan ilmu terbukti apabila dikatakan bahawa dengan menuntut ilmu maka jalan ke syurga akan menjadi mudah. Ini adalah janji Allah melalui nabi-Nya dan kita wajar mengejar peluang itu.
Begitu juga dengan jelas Rasulullah menerangkan penting dan besarnya sesebuah majlis ilmu dengan merujuk kepada sabda yang bermaksud: “Sesiapa pergi ke masjid hanya bagi mempelajari kebaikan atau mengajarnya, maka dia akan dapat pahala ibarat orang yang buat haji secara sempurna.” (Hadis Hasan, Sahih Al-Tarhib wal Targhib)
Selain daripada belajar ilmu seperti mana disarankan oleh Allah dan Rasul, orang Islam juga wajib mengajar orang lain apabila sudah cukup syaratnya.
Hal ini disebut dalam hadis yang diriwayatkan Ibnu Mas’ud yang bermaksud: “Daripada Ibnu Mas’ud, Nabi SAW bersabda yang bermaksud: “Pelajarilah ilmu agama dan ajarkanlah dia kepada orang ramai; pelajarilah perkara yang difardukan dalam Islam dan ajarkanlah dia kepada orang ramai; pelajarilah al-Quran dan ajarkanlah dia kepada orang ramai; kerana sebenarnya aku seorang yang akan mati (seperti makhluk yang lain) dan ilmu juga akan diambil (kembali oleh Tuhan dan hilang lenyap) dan akan lahirlah pelbagai fitnah kekacauan sehingga akan berselisih dua orang dalam satu perkara difardukan, yang mereka tidak dapat seorang pun boleh menyelesaikan perkara diperselisihkan itu.” (Hadis riwayat Ad-Darimi dan Ad-Daruqutni)

Doa memohon Dipermudahkan Urusan drp Kitab 101 Doa hadis2 Sahih Terbitan telagabiru

Apabila menghadapi sebarang masalah , mohonlah pada Allah swt. keringanan dengan membaca doa berikut :

    اللَّهُمَّ لا سَهلَ إِلاَّ مَا جَعَلْتَهُ  سَهْلاً ، وَ أَنْتَ تَجْعَلُ الْحُزْنَ  إِذَا شِئْتَ سَهْلاً
Maksudnya : “ Wahai Tuhanku , tiada kemudahan melainkan apa yang Engkau jadikanmudah dan perkara yang susah boleh Engkau jadikan mudah , apabila Engkau mengkehendakinya” .[1]

Petua Beramal

Adalah menjadi sunnatullah dalam kehidupan , bahawa manusia itu mengahadapi ujian berupa kelaparan , kematian dan kesulitan , kerana dengan ujian yang berbagai itu Allah swt dapat mengetahui tahap keimanan hambaNya . Firman Allah swt dalam surah al-kahf ayat ke 7 :
إِنَّا جَعَلْنَا مَا عَلَى الْأَرْضِ زِينَةً لَهَا لِنَبْلُوَهُمْ أَيُّهُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا(7)
Maksudnya : “Sesungguhnya Kami telah jadikan apa yang ada di muka bumi sebagai perhiasan baginya, kerana kami hendak menguji mereka, siapakah di antaranya yang lebih baik amalnya”.
Walaupun Allah sebenarnya telah mengetahui tahap keimanan manusia sebelum berlaku ujian , namun ujian seperti kesulitan itu dapat mendedahkan kepada manusia itu sendiri keperluannya untuk mengambil langkah-langkah pemulihan kepada permasalahan imannya sendiri. Dia perlu memuhasabah dirinya , memperbaiki sikapnya , mengikhlaskan amalannya untuk mencapai kualiti amalan yang dikehendaki Allah dan sebagainya. [2]

Dalam buku  As’ad Imra`atan Fil Alam, Dr Aid Al-Qarni menjelaskan kepentingan memiliki semangat yang jitu dengan katanya yang bermaksud : “ Jadilah manusia yang mempunyai cita-cita yang tinggi, melalui kesukaran untuk sentiasa mendaki kea rah kejayaan, secara istiqamah, elakkan dari kecundang.Ketahuilah bahwa hidup ini ibarat beberapa detik sahaja, jadilah seperti semut yang sentiasa sabar dan tabah…” [3]
      Ini juga merupakan tip berharga buat dikongsi bersama meniti kehidupan .


[1] HR Ibn Hibban no 2427 , Ibnus Sunni  no 351 , Silsilah al-Ahadith al-Sahihah no 2886


[2] Lihat buku Mauqif al-Muslim , muka surat 51


[3] Lihat Kitab As’ad Imra`atin Fil Alam Bab Unzuri Ila al-Sahab Wa La Tanzuri Ila al-Turab, karangan Dr Aid Abdullah Al-Qarni