Ka'ab bin Malik
Seorang sahabat yang bernama Ka'ab bin Malik RA tertinggal dari perang Tabuk, hingga Nabi Muhammad SAW marah dan memerintahkan kaum muslimin agar memboikotnya selama lima puluh hari. Dan setelah lima puluh hari, Allah mengampuninya. Al-Quran datang dengan taubat Allah padanya. Ka'ab lantas memasuki masjid setelah ia diboikot lima puluh hari.
Lihat apa kata Rasulullah SAW setelah ia (Ka'ab) diboikot lima puluh hari,
"Wahai Ka'ab, bergembiralah menyambut hari yang paling indah setelah ibumu melahirkanmu,.. Allah tellah mengampunimu."
[HR Bukhari dan Muslim]
Jika anda bertanya kepada seseorang,
"Apa hari yang paling indah bagi kamu?"
Apa yang dia akan katakan? Dia mungkin akan menjawab,
"Hari ketika aku berjaya.. hari ketika aku menikah.. hari itu dan ini."
Sesungguhnya ukhwah sekalian, memang itu semua benar hari yang indah. Tetapi, perlu kita sedar hakikat bahawa hari yang paling indah adalah ketika Allah mengampuni kita... dan ketika kita mengeluarkan maksiat yang memenuhi hati kita dan bertaubat kepada Allah.
"Belum tibakah waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk secara khusyuk mengingat Allah dan mematuhi kebenaran yang telah diwahyukan (kepada mereka)? Dan janganlah mereka (menjadi) seperti orang-orang yang telah menerima Kitab sebelum itu, kemudian mereka melalui masa yang panjang sehingga hati mereka menjadi keras, dan banyak di antara mereka menjadi orang-orang fasik."
[QS Al-Hadid, 57:16]
Indahnya ampunan
Perhatikanlah hadith ini,
Seorang lelaki datang bertemu dengan Rasulullah SAW seraya berkata,"Jika aku berbuat dosa, apakah akan ditulis?"Rasul menjawab,"Ya. Akan ditulis"Ia bertanya lagi,"Bagaimana jika aku bertaubat?"Rasul menjawab,"Akan dihapus."Ia berkata lagi,"Bagaimana jika aku mengulangi lagi?"Rasul menjawab,"Akan ditulis."Ia berkata lagi,"Ya Rasul, bagaimana kalau aku bertaubat?"Rasul menjawab,"Akan dihapus."Lelaki itupun berkata,"Ya Rasul, sampai bilakah Allah akan menghapus?"Rasul menjawab,"Allah tidak akan bosan memberi ampunan sampai kalian bosan meminta ampun."[HR Thabrani dan al-Hakim]
No comments:
Post a Comment